Hubungan antara Alquran sebagai firman
(kalam)Allah yang diwahyukan secara literal di satu pihak dengan karier
kerasulan Nabi Muhammad SAW dilain pihak adalah penting untuk dijadikan titik
tolak pembahasan dalam memahami Alquran secara utuh. Wahyu Alquran sangat erat
hubungannya dengan Muhammad rasul Allah. Proses pewahyuan Alquran tidak terlepas
dari masa-masa perkembangan pribadi Muhammad, dengan sederatan penuh proses
batiniah pengalaman religi-moral, disamping-sudah barang tentu-karena
berdasarkan kehendak Allah.
Wahyu merupakan Kalam Allah yang diturunkan
kepada nabi Muhammad dengan tujuan untuk menjadi mukjizat dan petunjuk bagi
umat islam yang kekal dan mukjizatnya selalu diperkuat oleh kemajuan ilmu
pengetahuan. Dengan berbagai cara Allah
menurunkannya sehingga terbentuknya aturan-aturan yang dijadikan acuan atau
pedoman bagi kaum nabi Muhammad yang mempercainya, sehingga nabi percaya dan
yakin bahwa wahyu itu diturunkan sebagai pedoman bagi umatnya.
Wahyu diturunkan secara berangsur-angsur
sebagaimana realita kehidupan dimasa
para sahabat, seperti masalah ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Dengan kita
mengetahui dan mempelajari apa arti wahyu, maka kita sebagai pelajar harus
meyakini Dengan cara realitas kehidupan sebagai umat nabi Muhammad SAW.
PENGERTIAN WAHYU
Wahyu
secara bahasa berarti isyarat (QS. Maryam:11),ilham (QS Al-qashas:27),insting
atau naluri(QS.Al-nahl:68) dan bisikan,dan tipu daya(QS.Al-an’am:121).Selain
itu kata wahyu berasal dari bahasa Arab al-wahy yang berarti suara,api,dan
kecepatan.
Sedangkan
secara istilah wahyu adalah pemberitahuan allahyang diturunkan kepada salah
seorangdari nabi dan rasul-rasul-Nya.
Menurut
sebagian ulama wahyu adalah kalam Allah yang diturnkan kepada nabi Muhammad saw
melalui perantara malaikat Jibril secara berangsur-angsur dan menggunakan
bahasa Arab.
Menurut
Muhammad aduh dalam bukunya yang berjudul risalatut tauhid berpendapat bahwa
wahyu adalah pengetahuan yang didapatkan oleh seseorang dalam dirinya sendiri
disertai keyakinan bahwa semua itu datang dari Allah swt ,baik melalui
perantara maupun tanpa perantara.baik menjelma seperti suara yang masuk dalam
telinga ataupun lainnya.
Sedangkan
arti wahyu dalam al qur’an
·
Ilham
Dalilnya:
Dan
kami ilhamkan kepada ibu Musa “ susuilah dia “ (28:7).
·
Insting
Dalilnya:
Dan tuhan mu telah mewahyukan (memberi
insting) kepada lebah supaya membuat
(sarang-sarang) dibukit-bukit, pohon-pohon, dan dirumah-rumah yang didiriakan
(manusia). (QS. An nah: 68).
·
Bisikan atau rayuan setan
Dan
demikianlng kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan
(dari jenis) jin, sebahagian mereka memebisikan kepada sebahagian yang lain
perkatan-perkataan naf indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau tuhan mu
menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan
apa yang mereka ada-adakan (QS:6:112).
Ada
juga arti wahyu menurut hadis Nabawi
Hadits
Nawawi menurut istilah ialah apa yang disandarkan kepada nabi Muhammad Saw,
baik berupa perkataan, persetujuan, maupun karakter beliau. Hadits Nawawi
dilihat dari segi proses terbagi menjadi dua:
1.
Hadits Tauqhifi: Hadits yang kandungan
maknanya diterima Rasulullah Saw dari wahyu, Lala beliau Saw menjelaskan kepada
umatnaya dengan redaksi (susunan kata) beliau sendiri. Meskipun dinisbatkan
kepada Allah SWT, tetapi dari segi pembicaranya layak dinisbatkan kepada
Rasulullah Saw, sebab kata-katanya dinisbatkan kepada yang mengatakannya
meskipun makna kandunagan didapat pihak lain
2.
Hadits tauqhifi: Ijtihad Rasulullah Saw
dalam memahami al qur’an, sebab beliau Saw memiliki tugas untuk menjelaskan al qur’an.
Lalu ijtihad diperkuat oleh wahyu, jika benar dan Ika terdapat kesalahan maka
turunlah wahyu yang akan membetulkanya. Disisni jelaslah, bahwa perkataan atau
perbuatan beliau Saw adalah berdasarkan wahyu sebagaimana Allah berfirman:
“Dia(Muhammad)
tidak berbicara menurut hawa nafsunya. Apa yang dia ucapkannya itu tidak lain
hanyalah wahyu yang diturunkan kepada. (An jam:3-4).
FUNGSI WAHYU
Adapun
fungsi wahyu adalah :
Memberi
informasi bagi manusia yang dimaksud memberi informasi di sini yaitu wahyu
memberi tau manusia bagaimana cara berterimakasih kepada tuhan ,menyempurnakan
akal tentang mana yang baik dan yang buruk, serta menjelaskan perincian upah
dan hukuman yang akan diterima manusia diakhirat .
Sebenarnya
wahyu secara tidak langsung adalah senjata yang diberikan Allah kepada
nabi-nabi-Nya untuk melindungi diri dan pengikutnya dari ancaman orang-orang
yang tak menyukai keberadaannya .dan sebagai bukti bahwa beliau adalah utusan
sang pencipta yaitu Allah swt.
Wahyu
diyakini memilki kekuatan karena beberapa faktor antara lain:
- Wahyu ada karena izin dari Allah,atau wahyu ada karena pemberian Allah
- Wahyu lebih condong melalui 2 mukjizat yaitu alqur’an dan as-sunnah
- Membuat suatu keyakinan pada diri manusia
- Untuk memberi keyakinan yang penuh pada hati tentang adanya alam ghaib
- Wahyu turun melalui para ucapan nabi-nabi
Fungsi
alquran sebagai wahyu Allah dan mukzijat Rasulullah Saw Yang kedudukannya sebagai pedoman hidup
bagi umat manusia. Alquran memuat tata nilai yang sempurna, menggungguli semua
undang-undang yang ada, bahkan mengungguli aturan-aturan agama selain kalium.
Adapun
nilai-nilai dasar kehidupan manusia menurut al qur’an:
1.
Persamaan (almusawah)
Bahwa
manusia diciptakan dengan bermacam-macam
jenis, rupa, warna, suku dan bahasa namun mereka tetap sama, tentang asal dan
tempat kembalinya.
2.
Kemerdekaan (Alhurriyah) Al qur’an
menghormati kemerdekaan individu, berpikir, berbicara, bahkan kemerdekaan dalam
memilih dan menentukan itikadnya.
3.
Persaudaraan (alukhuwwah)
Al
qur’an menyeru umat manusia untuk bersatu padu dan melenyapkan segala unsur
yang mendatangkan perpecahan dan lebih dari sekedar mengajak bersatu.
4.
Tolong-menolong (At taawun)
Gotong
oyong merupakan alat yang mengukuhkan kelangsungan umat manusia sesuai dengan
fitrahnya, yaitu sebagai Mahluk sosial, makhluk berjamaah.
5.
Keadilan (Al adallah)
Salah
satu wujud penghormatan al qur’an terhadap hak-hak asasi manusia ialah dengan
cara menegakan keadilan.
6.
Permusyawaratan (Asy Syura)
Permusyawaratan
merupakan lambang-lambang hak asasi mania. Al qur’an menyeru umat manusia
supaya menghidupkan permusyawratan dan mencegah mereka terhadap perbuatan
otoriter di dalam segala aspek kehidupan.
7.
Menyeru kepada amal kebajikan dan
mencegah perbuatan Munkar (Al Amru pil ma’ruf
nahyu anil Munkar).
2.3
Proses Pewahyuan atau cara nabi menerima wahyu
Proses
pewahyuan ada 2 cara:
- Secara langsung
a.
Malaikat mewahyukan al-qur’an ke dalam
hati dalam hal ini Rasulullah tidak melihat sesuatu apapun ,hanya beliau merasa
bahwa wahyu al-qur’an sudah berada pada qalbunya.(QS.Al syu’ara:192-194)
b.
Malaikat menampakkan dirinya kepada nabi
Muhammad,berupa seorang laki-laki yang mengucapkan kata-kata kepadanya sehingga
beliau mengetahui dan hafal benar akan kata-kata itu.
c.
Wahyu datang kepadanya seperti
gemerincingnya lonceng.cara inilah yang amat berat dirasakan oleh
nabi.kadang-kadang pada keningnya berpancaran keringat,meskipun turunnya wahyu
dimusim yang sangat dingin.kadang-kadang unta beliau terpaksa berhenti dan
duduk karena merasa amat berat,bila wahyu itu turun ketika beliau sedang
mengendarai unta. Rasulullah bersabda: “terkadang malaikat datang kepadaku
bagaikan dencingan lonceng dan itulah yang paling berat bagiku,lalu dia pergi
dan akupun telah menyadari apa yang telah dikatakannya. Terkadang dia menjelma untukku
sebagai seorang laki-laki lalu dia berbicara pada ku dan aku memahami apa yang
dikatakannya.” (HR.Bukhari)
d.
Malaikat menampakkan dirinya kepada
Rasulullah tidak berupa seorang laki-laki,namun menampakkan wujud yang asli.(QS
Al-najm:13-14).
- Secara tidak langsung
a.
Dengan cara penyampaian dibalik tabir
b.
Dengan cara melalui perantara malaikat
baik dengan bentuknya yang asli atau menyerupai manusia.
Menurut sumber lain, cara Nabi menerima
wahyu berupa al qur’an adalah dengan cara :
1) Pertama
Nabi menerima wahyu dengan langsung masuk ke dalam hati Rasulullah Saw. Nabi
Saw bersabda, “Ruh kudus [malaikat Jibril] memasukan pengertian ke dalam lubuk
hatiku. Bahwa seorang manusia tidak akan mati sebelum ia menerima semua yang
telah ditetapkan baginya. Karena itu hendaklah kalian bertakwa kepada Allah,
dan carilah rezeki dengan jalan yang baik. Janganlah sekali-kali kelambatan
datangnya rijeki membuat kalian mencarinya dengan jalan maksiat. Apa yang dapat
diperoleh dari Allah hanya dapat peroleh dengan cara berbakti dan taat
kepadanya”.
2) Malaikat
Jibril datang kepada Nabi Saw. Menyampaikan wahyu dengan wujud seorang pria.
Cara penyampaian wahyu seperti ini ada kalanya para sahabat ikut melihatnya,
meskipun mereka tidak tahu jika orang yang ditemuinya itu adalah seorang
malaikat.
3) Malaikat
Jibril datang kepada nabi untuk menyampaikan wahyu dengan Menampakan diri dalam
wujud aslinya. Hal ini seperti saat diufuk depan gua hira dan di sidrothul
muntaha. Malaikat Jibril langsung mengajarkan kepada nabi Muhammad Saw mengenai
wahyu yang diembannya.
4) Dalam
bentuk suara yang di dengar langsung oleh nabi. Suara tersebut berupa dentang
lonceng yang sering kali membuat nabi merasa berat. Diterangkan dalam beberapa
riwayat bahwa keringat beliau mengucur deras dan tubuh beliau menggigil gemetar
saat itu. Apabila nabi sedang naik tunggangan beliau, unta atau begal, seketika
hewan tunggangan nabi langsung bersimpuh.
KESIMPULAN
Dari uraian diatas bisa kita simpulkan
bahwa wahyu adalah sebagai petunjuk bagi seluruh manusia terutama muslim dan
Muslimah, yang mana wahyu itu diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, dengan
cara-cara yang yang tidak bisa dirasakan
oleh manusia biasa.
Cara-cara pewahyuan tersebut antara lain:
1. Dengan cara malaikat mewahyukan Alquran ke
dalam hati Nabi SAW.
2.
Dengan cara malaikat menampakkan wujud aslinya kepada Nabi SAW.
3.
Wahyu datang kepada Nabi seperti gemerencing lonceng.
4.
Dengan cara penyampaian dibalik tabir.
Wahyu diyakini memilki kekuatan karena
beberapa faktor antara lain:
1)
Wahyu ada karena izin dari Allah,atau
wahyu ada karena pemberian Allah
2)
Wahyu lebih condong melalui 2 mukjizat
yaitu alqur’an dan as-sunnah
3)
Membuat suatu keyakinan pada diri
manusia
4)
Untuk memberi keyakinan yang penuh pada
hati tentang adanya alam gaib
5)
Wahyu turun melalui para ucapan
nabi-nabi
Daftar Pustaka
Assa’idi, DR.Sadullah, Pemahaman Tematik Alquran
menurut Fazlur Rahman, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013.
Gufron M.. Pd., Muhammad & Rahmawati, Ulumul
Quran, Teras, Yogyakarta, 2013.
Suryadilaga, M. Alfatih, Pengantar Studi Quran
Hadits, Kaukaba Dipantara, Yogyakarta, 2004.
http// hakkullah. Wordpress .com / 2013 /09/02/
membahas- wahyu- dan- dalil-dalilnya.
Miftah Drs. Faridi dan Syihabuddin Drs. Agus, Al
qur’an sumber hukum islam yang pertama, Pustaka, Bandung, 1989.
0 Comments